Serangan jantung
mendadak (SCD) adalah
ketika terjadi kehilangan fungsi jantung mendadak dan dapat disebabkan oleh
berbagai kondisi jantung. Namun, penyebab paling sering SCD adalah serangan
mendadak irama jantung tidak normal. Ini biasanya disebabkan irama jantung
cepat tetapi kacau disebut fibrilasi ventrikular (VF) atau takikardia
(VT). Kadang kala SCD terjadi karena irama jantung sangat pelan dikarenakan sel
alat pacu jantung tidak normal atau semasa serangan jantung. Diperkirakan bahwa
1000 orang Singapura meninggal karena SCD setiap tahunnya, sekitar setengahnya
berusia dibawah 60 tahun.
Ketika pasien mengalami VF (
bentuk serangan jantung), jantung berdetak 400 hingg 500 detak per
menit, menyebabkan kontraksi irama norml ruang bawah jantung berhenti. Ketika
kontraksi jantung berhenti, darah dan oksigen tidak dipompa ke seluruh tubuh
dan dalam detik, otak menjadi kelaparan oksigen dan seseorang kehilangan
kesadaran. Tanpa penanganan cepat, otak menjadi kehiangan fungsi dan seseorang
meninggal dalam menit.
Serangan SCD tidak sama dengan
serangan jantung. SCD disebabkan irama jantung tidak normal karena “sirkuit
listrik” jantung tidak normal. Serangan jantung disebbakan oleh penyempitan
atau penutupan arteri pemasok darah ke jantung, menyebabkan sebagian otot
jantung rusak. Ini mungkin atau tidak mungkin mengakibatkan SCD.
Apa yang menyebabkan serangan
jantung mendadak adalah pembunuh diam tidak seperti serangan jantung, yang
memiliki gejala cirri khas nyeri dada dan sesak napas, serangan jantung mendadak
namun, tidak memiliki gejala dan tanda. Satu-satunya cara untuk mengatasi
serangan SCD dan untuk mengatur detak jantung cepat kembali ke normal adalah
memeberikan hantaran listrik ke jantung dengn menggunakan alat disebut
defibrillator. Untuk orang yang diidentifikasi sebagai pasien berisiko tinggi
menderita serangan SCD, defibrilator kardioverter implantable (IDC), alat
berukuran saku yang mengantar listrik kembali ke jantung ketika detak jantung
tidk normal, dapat dipasang dalam tubuh.
Serangan jantung mendadak – Masalah
yang berkembang di SingapuraKerjasama
dengan Health Sciences Authority, National Heart Centre Singapore melakukan
studi pada 229 kematin mendadak tidak diharapkan pada orang berusia 18-60 tahun
di tahun 2003. Di samping fakta bahwa studi ini didasarkan pada tahun tersebut,
penemuannya mengejutkan.
Studi menemukan bahwa 0,6 orang
Singapura dibawah 60 tahun menjadi korban SCD setiap harinya dan bahwa 91%
orang meninggal karena serangan jantung mendadak adalah pria. Sebagai tambahan,
studi menemukan bahwa walau lebih dari setengah orang Cina mengalami serangan
jantung pada mendadak tahun 2003 (53,2%), persentase orang yang meninggal juga
Melayu (16,4%) dan India (14%). Studi juga menemukan bahwa umur rata-rata pria
yang meninggal dari SCD tahun 2003 adalah 46 ±9 tahun dan 49 ±9 tahun untuk
wanita. Penemuan penting dari studi ini adalah bahwa 81% kematian SCD
disebabkan oleh penyakit jantung koroner (yaitu penutupan arteri darah), dengan
hampir setengah pasien tanpa mempertimbangkan usia memiliki tripel penyakit
pembuluh darah sebelum meninggal karena SCD.
Pencegahan
Walaupun SCD menjadi masalah
berkembang, ini tidak sembarangan terjadi pada siapa saja. Ditemukan bahwa 7%%
pasien SCD menunjukkan tanda serangan jantung sebelumnya dan 80% dari mereka
memiliki tanda penyakit jantung koroner (CAD). Juga ditemukan bahwa orang yang
memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes mellitus, atau
sejarah keluarga CAD beresiko mengalami CAD yang bisa mengakibatkan SCD.
Seseorang dengan anggota keluarga
meninggal karena SCD di usia muda juga memiliki resiko beberapa kondisi jantung
yang mempengaruhi SCD diturunkan. Sedemikian sehingga, grup orang tersebut
lebih rentan memiliki SCD:
1. Resiko tinggi penyakit
jantung koroner
2. Fungsi jantung lemah dan
gagal jantung
3. Sejarah keluarga SCD kuat.
4. Gangguan listrik jantung
(contohnya sindrom Wolff-Parkinson-White) atau keturunan membrane sel otot
jantung spesialis konduksi tidak normal (contohnya sindrom Brugada)
Walaupun SCD dengan definisi terjdi
tanpa disangka, ada berbagai jalan untuk mencegahnya melalui beberapa langkah
sederhana dan efektif.
1. Penyakit Jantung Koroner (CAD)
Serangan SCD dapat terjadi ketika
serangan jantung dimana otot jantung yang rusak menginduksi irama jantung tidak
normal atau seketika kehilangan fungsi pompa jantung karena kerusakan besar
pada otot jantung. Strategi untuk mebcegah terjadinya CAD dan serangan jantung
oleh karena itu akan efektif mencegah SCD.
Pencegahan Primer CADBagi yang muda atau tidak memiliki tanda dan gejala CAD:
1. Pola makan sehat
2. Olah raga teratur
3. Berhenti merokok
4. Jaga berat badan
5. Tenang
6. Cek up kesehatan teratur
7. Kendalikan factor resiko
jantung
Pencegahan Sekunder CAD
Bagi yang sudah memiliki CAD
(seperti angina, serangan jantung, angioplasty atau operasi bypass) harus lebih
agresif dengan langkah pencegahan primer, khususnya merokok dan pengendalian
factor resiko. Pada beberapa kasus, penyempitan arteri jantung kritis harus
diobati baik melalui balon atau operasi bedah bypass arteri jantung, karena
pengobatan ini tidak hanya mengatasi gejala angina tetapi juga memperpanjang
hidup pada kasus tertentu. Beberapa obat-obatan juga terbukti untuk mengurangi
progresi CAD dan juga resiko serangan jantung dan gagal jantung, yang merupakan
dua penyebab paling sering SCD.
2. Fungsi jantung buruk atau gagal jantung
SCD adalah penyebab kematian paling
sering bagi pasien dengan fungsi jantung buruk (contohnya gagal jantung).
Fungsi jantung buruk biasanya disebabkan oleh luka berulang pada otot jantung
(serangan jantung) yang menyebabkan luka parut dan kehilangan fungsi kontraksi
otot beruntun. Namun, fungsi jantung buruk dapat disebabkan oleh penyakit otot
jantung itu sendiri (disebut kardiomiopati) baik karena penyakit otot jantung
keturunan atau infeksi virus.
Gejala gagal jantung yang utama
adalah kesulitan bernapas dengan tenaga atau kaki bengkak. Diagnosis dibuat
saat pemeriksaan klinis, x-ray paru dan akhirnya echokardiografi (ultrasound
scan jantung). Pasien dengan fungsi jantung buruk harus minum obat jangka
panjang yang sudah terbukti untuk meningkatkan gejala dan memperpanjang harapan
hidup.
Juga terbukti bahwa pasien dengan
fungsi jantung cacat parah, tanpa mempertimbangkan penyebab, dapat hidup lebih
lama jika mereka dipasang ICD. Namun, ICD mahal saat ini dn tidak semua pasien
sanggup atau menerima keuntungan darinya. Studi masih berlangsung untuk melihat
siapa pasien yang paling layak dipasangi dengan alat ini.
Maka dari itu, jika diagnosis fungsi
jantung buruk dibuat cepat dan obat-obatan sesuai atau pengobatan dimulai,
beberapa serangan SCD pada pasien gagal jantung dapat dihindari.
3. Sejarah keluarga kuat SCD
Beberapa penyakit jantung merupakan
keturunan dan orang tua atau saudara mungkin bermasalah sama. Ini termasuk CAD,
kardiomiopati dan beberapa gangguan konduksi jantung.
Faktor resiko keturunan paling
sering untuk CAD adalah kolesterol tinggi. Kolesterol sangat tinggi dapat
mengakibatkan CAD dan serangan jantung di usia sangat dini. Seseorang yang
memiliki orang tua atau saudara dengan CAD pada usia sangat muda atau
kolesterol tinggi harus mengecek kolesterolnya. Penurunan kolesterol secara
agresif dapat menurunkan kemungkinan perkembangan CAD dan juga SCD.
Hipertropik kardiomiopti (HCM) dapat
diturunkan dan disebabkan penebalan tidak normal dan pengaturan sel otot
jantung. Perubahan otot jantung ini dapat menyebabkan VF atau VT yang
mengakibatkan SCD. Diagnosis dapat dibuat dengan EKG dan/atau echocardiogram.
Beberapa tipe HCM rentan terhadap SCD dan seseorang dengan HCM yang memiliki
saudara meninggal karena SCD harus dipasangi ICD.
Displasia ventrikular Kanan
aritmogenik (ARVD) juga gangguan diturunkan tampak dengan struktur ventrikel
kanan tidak normal. Diagnosis dibuat menggunakan berbagai metode non-invasif,
termasuk kombinasi EKG, echocardiogram, dan kadang gambar resonansi magnetik
(MRI) scan jantung. ICD sering dibutuhkan untuk pasien ini.
Kardiomiopati terdilasi
menggambarkan jantung terdilasi dengan fungsi jantung buruk dan, walaupun
diturunkan, ini dapat disebabkan infeksi virus dan, jarang sekali, berhubungan
dengan kehamilan wanita. Virus miokarditis biasanya hadir dengan gejala flu dan
kemudian menjadi gejala gagal jantung. Diagnosis dibuat dengan EKG dan
echokardiograf.
4. Gangguan Listrik Jantung
Beberapa gangguan listrik jantung
dapat menyebabkan SCD dan kadang diketahui saat EKG rutin. Banyak gangguan ini
diturunkan, dan sejarah keluarga kuat SCD adalah penting.
Satu dari gangguan ini disebabkan
dengan ekstra saraf penghubung ruang jantung (dikenal sebagai sindrom
Wolff-Parkinson-White), menyebabkan “sirkuit-pendek listrik” jantung,
mengakibatkan detak jantung cepat. Berita baiknya adalah kondisi ini sekarang
dapat diobati dengan mudah dengan prosedur yang disebut ablasi kateter, dimana
tube tipis (kateter) dimasukkan ke jantung emlalui vena (biasanya dari
kaki/selangkang), untuk mengantar semburan energy radiofrekuensi untuk membakar
saraf atau jalur tidak normal.
Tipe lain gangguan listrik yang
dapat mengakibatkan SCD adalah disebabkan membran sel otot jantung (sindrom
Brugada and Long QT). Sering terjadi saat usi muda, rupanya orang sehat tanpa
masalah jantung, walaupun EKG sering menunjukkan ketidaknormalan dengan
pemeriksaan teliti. Sebagian besar, presentasi pertama biasanya serangan SCD.
Namun, episode sering pingsan atau bahkan diagnosis epilepsi mungkin terjadi
pada kondisi tersebut. Untuk pasien tersebut, ICD merupakan alternatif
satu-satunya untuk mencegah SCD.
Apa yang dilakukan jika Anda menyaksikan serangan jantung mendadak
Pada saat seseorang jatuh karena
serangan jantung mendadak, kunci kelangsungan hidup adalah defibrillator dini.
Ditemukan bahwa setiap menit penundaan sebelum defibrillator menurunkan
kelangsungan hidup sekitar 10%.
Untuk membantu orang yang jatuh karena serangan jantung mendadak, langkah berikut terbukti vital khususnya karena waktu berharga:
1. Panggil ambulans
2. Lakukan kompresi paru CPR –
ini akan meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup SCD.
Kesimpulan
Pada kesimpulannya, serangan
jantung mendadak adalah penyebab utama kematian di dunia tetapi
pembunuh diam ini dapat dicegah dalam batas tertentu. Pencegahan primer dan
identifikasi dini dan pengobatan CAD dan gagal jantung masih tetap sangat
penting. Pemasangan ICD berguna untuk SCD yang selamat atau untuk pasien yang
beresiko tinggi SCD. Namun, tidak semua pasien yang hidup setelah serangan SCD
memerlukan ICD, khususnya setelah serangan jantung.
Source : Singapore Health Service Pte Ltd