Skip to main content

Gangguan Tidur

Gangguan tidur adalah gangguan yang berhubungan dengan tidur dikarenakan masalah medis, gaya hidup dan factor lingkungan yang biasanya menyebabkan tidur terganggu, mengakibatkan kurang atau kualitas tidur yang buruk.

Apa itu Tidur Normal?
Tidur normal terdiri dari siklus tidur pergerakan mata tidak cepat (NREM) bergantian dengan tidur pergerakan mata cepat (REM). Tidur NREM terdiri dari tidur dangkal dan tidur dalam. Tidur REM juga dikenal dengan tidur “mimpi”. Fungsi tidur dipercaya untuk mengembalikan, waktu untuk istirahat dan perbaikan untuk tubuh.
Dewasa membutuhkan rata-rata 8 jam tidur (berkisar antara 6-10 jam). Adalah normal untuk jatuh tertidur dalam 10 hingga 20 menit setelah di tempat tidur, untuk bangun seketika satu atau dua kali setiap malam ketika kembali tidur dengan segera, dan bangun dengan rasa segar. Anak-anak memerlukan lebih banyak tidur dan cenderung memiliki lebih banyak tidur dalam, ketika lansia mengalami lebih sering bangun dan tidur dalamlebih sedikit.

Apa yang terjadi jika kita tidak cukup tidur?
Konsekuensi kehilangan tidur serius jangka pendek dan panjang mencerminkan perbaikan penting fungsi tidur. Ketika kami tidak mendapat cukup tidur, daya ingat, konsentrasi, kewaspadaan dan suasana hati kami terpengaruh. Rasa kantuk di siang hari mengakibatkan kinerja kerja dan sekolah buruk dan dapat menyebabkan kecelakaan serius. Tidak diobati, gangguan tidur jangka panjang menurunkan kualitas hidup dan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas.

Penyebab
Apa Penyebab Rasa Kantuk Berlebihan di Siang Hari?
Penyebab umum:
  • Tidak cukup tidur. Banyak orang tidak cukup idur karena pilihan gaya hidup.
  • Apnea tidur obstruktif, yang merujuk pada penghentian bernafas saat tidur. Pasien mungkin kelebihan berat badan atau memiliki penyumbatan pada saluran nafas karena masalah dengan hidung atau tenggorokan mereka.

Penyebab tidak umum tetapi penting:
  • Narkolepsi, gangguan tidur yang terkait dengan kehilangan kekuatan otot seketika, halusinasi dan kelumpuhan otot saat berjalan.

Orang dengan rasa kantuk berlebihan di siang hari cukup untuk menyebabkan gangguan sosial atau kerja harus menjalani pemeriksaan formal oleh dokter. Mereka yang dicurigai dengan tidur apnea atau narkolepsi biasanya perlu untuk menjalani studi tidur.

Apa penyebab Insomnia?
Insomnia merujuk pada kesulitan tidur atau tetap tidur, atau persepsi tidur tidak menyegarkan.
Insomnia seringkali berhubungan dengan lebih dari satu penyebab, termasuk faktor psikologi dan gaya hidup:
  • Berlebihan atau pengelolaan stress kurang baik
  • Depresi dan cemas
  • Konsumsi kafein berlebihan
  • Kebiasaan tidur yang kurang baik dan pola tidur tidak teratur
Pasien dengan insomnia menetap harus diperiksa oleh dokter untuk menyingkirkan depresi yang mendasarinya, yang seringkali hadir dengan bangun pagi dini. Pasien yang tidak dapat tidur tanpa obat tidur mungkin perlu dirujuk ke Klinik Gangguan Tidur. Sebagian besar pasien dengan insomnia dapat dikelola dengan modifikasi gaya hidup dan obat-obatan, dan biasanya tidak memerlukan studi tidur.

Apa Penyebab Tingkah Laku Tidak Normal dalam Tidur?
Tingkah laku tidak normal dalam tidur seringkali tidak memerlukan pengobatan tertentu kecuali terdapat resiko cedera,atau jika pergerakan tidak normal mengganggu tidur. Contohnya gangguan tidur terkait dengan pergerakan tidak normal adalah sindrom kaki gelisah dan gangguan pergerakan periodik anggota badan, dimana kaki menghentak berlebihan sebelum atau semasa tidur mengakibatkan insomnia atau rasa kantuk berlebih di siang hari.
Parasomnia adalah tingkah laku tidak normal semasa tidur yang dapat terjadi pada anak atau dewasa:
  • Teror tidur/ Mimpi buruk
  • Memerankan mimpi
  • Bicara dalam tidur
  • Kertakan gigi
  • Berjalan dalam tidur/Memerankan mimpi
Studi tidur seringkali diperlukan untuk memeriksa kondisi-kondisi ini.Mereka harus dibedakan dari kejang yang terjadi semasa tidur, yang dapat tampak sangat serupa.

Gejala
  • Rasa kantuk berlebihan di siang hari
  • Insomnia
  • Gangguan pernafasan ketika tidur
  • Tingkah laku tidak normal semasa tidur

Faktor Resiko
Beberapa gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah, tidur apnea obstruktif, narkolepsi dan parasomnia memiliki komponen genetic dan berjalan dalam keluarga.

Orang yang memiliki jadual tidur tidak teratur, termasuk pekerja giliran dan mereka yang seringkali melakukan perjalanan berbeda zona waktu, juga pada resiko tinggi mengalami masalah terkait dengan tidur.

Faktor gaya hidup seperti konsumsi kafein berlebihan, kurang olah raga teratur, manajemen stress kurang baik dan merokok semua berperan dalam gangguan tidur.

Pada umumnya, kualitas tidur menurun seiring usia. Sebagai akibatnya, seiring dengan perubahan degenerasi dan peningkatan berat badan yang meningkat sesuai usia, gangguan terkait tidur cenderung menjadi lebih sering seiring kita bertambah tua.

Pencegahan
Beberapa tip pencegahan dasar untuk mencegah perkembangan gangguan tidur:
  • Jaga jadual tidur teratur dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi.
  • Hindari tidur berlebihan di siang hari. Jaga hanya tidur sekali di siang hari, jika ya, dan buat kurang dari 1 jam lamanya.
  • Hindari makan penuh sebelum pergi tidur dan/atau konsumsi kafein dan alkohol khususnya setelah makan malam.
  • Jangan pergi tidur kecuali Anda lelah.
  • Pastikan lingkungan tidur yang nyaman, gelap dan tenang.

Diagnosa
Sebagian besar gangguan tidur dapat didiagnosa dengan sejarah tidur yang baik, termasuk pertanyaan tentang kebiasaan tidur pasien, gaya hidup, obat-obatan dan pemeriksaan fisik. Studi tidur mungkin diperlukan beberapa pasien.

Studi Tidur
Pola tidur dapat dipelajari di laboratorium menggunakan mesin yang mencatat aktivitas gelombang otak, pernafasan, detak jantung dan pergerakan anggota tubuh semasa tidur. Jenis studi tidur paling umum adalah:
  • Polisomnografi semalam
  • Tes tidur siang (juga dikenal dengan uji latensi tidur multipel atau MSLT).
PSG melibatkan tinggal bermalam di laboratorium tidur dan dihubungkan dengan mesin yang dipantau oleh ahli teknik tidur. Sekurangnya 6 jam tidur dicatat menggunakan elektroda yang ditempelkan ke kulit kepala dan anggota tubuh, khususnya ikatan melalui dada dan perut, monitor aliran udara dan timah EKG.

MSLT mengikuti PSG semalam, meliputi empat 20-menit tidur dengan jarak 2 jam sepanjang hari. MSLT ditunjukkan untuk diagnosis narkolepsi dan juga untuk menilai keakutan rasa kantuk pada pasien yang mengeluh rasa kantuk berlebihan di siang hari.





Source : Singapore Health Service Pte Ltd


Shinta M - 0816 818 318