Hati adalah salah satu
organ utama tubuh, dan sangat penting untuk hidup (oleh karenanya dalam bahasa
inggris diberi nama "live-r". live = hidup, liver = hati). Hati
berperan dalam banyak proses tubuh, diantaranya memproduksi berbagai
protein penting, memproses dan menyimpan nutrisi, menghancurkan toksin dan
racun. Hati terbuat dari berbagai macam tipe sel tetapi dua sel utama hati
adalah sel hati (hepatosit) dan sel-sel lapisan saluran empedu (kolangiosit).
Seperti bagian tubuh
lainnya, sel-sel hati dapat mengalami perubahan dan menjadi kanker.
Sel-sel hati yang bersifat kanker membentuk kanker hati (hepatoselular karsinoma,
HCC). Sel-sel kanker yang berasal dari bagian tubuh lainnya dan menyebar ke
hati, misalnya kanker usus besar yang sudah menyebar, pada dasarnya
tidak dianggap sebagai kanker hati melainkan dikenal sebagai
tumor hati sekunder atau kanker metastasis ke hati.
Seberapa umum Kanker Hati?
Kanker hati merupakan
kanker paling umum keempat di dunia. Di Singapura, kanker hati adalah
kanker paling umum keempat pada pria, dan kanker saluran pencernaan paling umum
ketiga dan diderita oleh sekitar 14 individu per 100.000 orang per
tahun.
Kanker hati bisa
dikatakan merupakan penyakit Asia, dan umum di Asia Tenggara, Cina, Jepang
dan Korea. Juga umum terjadi di beberapa bagian dari Afrika dan
Mediterania (khususnya Italia).
Usia Serangan
Kanker hati terutama
dialami oleh kelompok usia lebih tua, dari 40-an hingga 50-an walaupun
bisa juga dialami oleh individu lebih muda yang telah terkena hepatitis-B
atau C kronis sejak lahir atau pada mereka dengan kondisi bawaan tertentu.
Resiko dan Penyebab
Tiga faktor penyebab
utama kanker hati adalah status sebagai pembawa hepatitis-B, infeksi
hepatitis-C dan penyakit hati alkoholik. Penyebab lainnya yang lebih
langka terjadi adalah racun (aflatoksin) dari jamur yang tumbuh dalam
makanan yang diawetkan secara buruk (terutama biji-bijian), kondisi kongenital
(kekurangan alfa-1 anti-tripsin), dan setiap penyebab pengerasan hati atau
sirosis (misalnya haemakromatosis).
Resiko individu dengan
hepatitis-B atau C mengalami kanker hati adalah 100 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan individu normal. Pola perkembangan
kanker hati di seluruh dunia berhubungan erat dengan pola infeksi hepatitis B
dan C. Di negara-negara di mana imunisasi untuk hepatitis-B telah
dimulai, jumlah kanker hati dalam setahun juga turun seiring dengan penurunan jumlah
kasus hepatitis-B.
Hepatitis-B dapat
ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya semasa kehamilan. Pada orang
dewasa, hepatitis-B dan C dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh
yang terinfeksi, misalnya air liur, darah, sperma dan sekresi lainnya.
Transfusi darah tidak lagi menjadi faktor resiko karena metode skrining yang
memadai di Singapura.
Alkohol adalah
penyebab utama untuk kanker hati pada populasi Barat. Hati rusak oleh
penyalahgunaan alkohol berulang kali dan berlebihan yang mengakibatkan
pengerasan hati (sirosis) dan perubahan kanker.
Gejala
Sebagian besar pasien
dengan kanker hati tidak memiliki gejala apapun. Kanker ini sangat
sering terdeteksi secara kebetulan sebagai hasil dari tes USG atau CT scan
untuk masalah kesehatan yang tidak terkait lainnya. Pada beberapa pasien
mungkin ada gejala samar berupa berat atau ketidaknyamanan di sisi kanan perut.
Gejala nyeri dan penurunan nafsu makan atau berat badan biasanya muncul
lebih lambat.
Pada sekelompok kecil
pasien, kanker hati muncul sebagai rasa sakit tiba-tiba dalam perut sebagai
akibat pecahnya tumor. Ini biasanya merupakan pertanda buruk dan berhubungan
dengan perdarahan tumor dalam perut.
Diagnosis
Tes darah sederhana
untuk alphafetoprotein (AFP) dapat membantu mendeteksi kanker hati. Tingkat di
bawah 10 adalah normal. Pada 30% pasien dengan kanker hati, AFP bisa dalam
batas normal. Penyebab lain naiknya AFP termasuk usia dini, kerusakan hati
akibat hepatitis, atau tumor testis.
Evaluasi imaging
yang paling sederhana dari hati adalah USG. Ini tidak memiliki resiko
radiasi dan dapat dilakukan secara teratur, terutama pada individu yang
beresiko kanker hati, misalnya pembawa hepatitis-B yang diskrining secara
teratur untuk kanker hati. Meskipun demikian, USG tidak selalu akurat dan
tergantung pada keahlian orang yang melakukan scan ultrasound.
CT scan merupakan cara
lebih baik untuk mendeteksi kanker hati dan sangat penting untuk rencana
pengobatan. Gambar CT scan yang diambil oleh ahli bedah hati menjadi dasar
untuk deteksi dan perencanaan strategi pengobatan kanker hati.
Apabila CT scan tidak cukup atau kurang meyakinkan, dan pemeriksaan
tambahan seperti MRI atau PET-CT akan dilakukan. MRI mirip dengan CT
scan, tetapi menggunakan kekuatan magnet, bukan radiasi.
Pilihan Pengobatan
Pembedahan
adalah pengobatan kanker hati yang paling banyak dipilih. Semua
metode lain tidak seefektif operasi dalam mengobati kanker hati. Namun, karena
kanker hati sering dikaitkan dengan kerusakan hati (sirosis) di bagian lain
hati yang disebabkan oleh alkohol atau hepatitis, operasi untuk kanker
hati sulit atau tidak dimungkinkan pada sebagian besar pasien.
Karena operasi adalah
satu-satunya metode efektif untuk mengobati kanker hati, sangatlah penting
untuk orang yang diduga menderita kanker hati untuk memeriksakan
kondisi dirinya kepada dokter ahli bedah hati atau yang dikenal sebagai ahli
bedah hepatopankreatikobiliari atau HPB yang terlatih untuk memutuskan jika
kanker dapat diangkat. Operasi hati sekarang ini aman dan efektif dalam
mengobati kanker hati.
Pada kasus-kasus
tertentu, transplantasi hati adalah pilihan bedah lain untuk pengobatan kanker
hati definitif.
Ketika
operasi tidak memungkinkan, ada pilihan lain yang membantu mengontrol
tumor dan berupaya untuk memperpanjang kelangsungan hidup tetapi tidak
"menyembuhkan". Banyak pilihan yang tersedia menunjukkan bahwa tidak
ada metode tunggal yang sangat efektif. Sangatlah baik untuk mendiskusikan
pilihan ini dengan spesialis kanker hati terlatih yang dapat memberikan
saran tentang kecocokan dari setiap metode. Beberapa pilihan ini tersedia
di NCC termasuk kemoterapi (sistemik atau lokal, TACE), injeksi
alkohol, menghancurkan tumor dengan suhu tinggi (ablasi radio
frekuensi, RFA), atau menggunakan bahan radionuklir untuk menghantar radiasi
lokal. Metode baru yang juga tersedia melibatkan penghantaran bulir-bulir
radiasi langsung ke tumor hati (SIRspheres).
Untuk kanker hati
lanjutan, ketika terapi lokal tersebut di atas tidak memungkinkan, sorafenib
oral, terapi bertarget multi-kinase, telah terbukti memperpanjang kelangsungan
hidup pasien. Alternatif lainnya termasuk berbagai uji klinis eksperimental
pada kanker hati yang menguji kombinasi obat baru dilakukan di NCCS.
Prognosis Kanker Hati
Kanker hati merupakan
kanker kedua paling fatal. Jika tidak diobati, sebagian besar pasien tidak
dapat bertahan hidup lebih dari 6 bulan. Pembedahan merupakan satu-satunya
metode yang memungkinkan untuk kelangsungan hidup di atas 5 tahun. Dengan
bedah kuratif, kemungkinan pasien bisa hidup lebih dari 5
tahun diatas 40%.
Pertumbuhan tumor baru
sering terjadi pada kanker hati karena penyakit hati yang mendasarinya
(misalnya hepatitis atau sirosis). Saat ini belum ada cara yang efektif untuk
mencegah pertumbuhan baru ini. Pemantauan ketat setelah operasi
penting untuk mendeteksi pertumbuhan ulang tumor pada tahap dini yang masih
dapat diobati secara efektif.
Skrining
Kelompok yang beresiko
untuk mengidap kanker hati didefinisikan dengan baik dan skrining
ditargetkan pada kelompok ini. Tujuannya adalah mencoba mendeteksi
kanker pada tahap dini ketika operasi masih mungkin untuk peyembuhan.
Berdasarkan pedoman Departemen Kesehatan Singapura, pasien dengan hepatitis-B
atau pembawa hepatitis-C atau diketahui memiliki liver sirosis akan
mendapat manfaat dari test AFP an pemeriksaan USG secara teratur. Tes
ini biasanya dilakukan dengan jangka 6 bulan interval tergantung
dari tingkat keparahan kerusakan hati, seperti sirosis.
Pencegahan
Anggota keluarga
pasien hepatitis-B disarankan untuk memeriksa status hepatitis B mereka.
Jika mereka tidak terjangkit dan tanpa perlindungan, mereka
sebaiknya diimunisasi melawan hepatitis B. Anak-anak saat ini disarankan
untuk diimunisasi hepatitis-B segera setelah lahir sebagai bagian dari
program nasional pencegahan hepatitis-B. Saat ini belum ada imunisasi
untuk hepatitis C.
Karena hepatitis-B
dan C dapat menyebar melalui cairan tubuh, penyakit ini dihubungkan dengan
promiskuitas seksual dan mitra seksual lebih dari satu, terutama dengan seks
tanpa proteksi atau dengan pekerja seks. Penyalahgunaan obat intravena dengan
menggunakan jarum suntik terkontaminasi merupakan faktor resiko tinggi untuk
penularan hepatitis B dan C.
Penyalahgunaan alkohol
dapat menyebabkan sirosis hati dan ini secara dramatis meningkatkan resiko
kanker hati. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak minum alkohol
berlebihan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Saya memiliki saudara
dengan kanker hati. Apakah saya beresiko lebih tinggi mengalami kanker hati?
Pembawa hepatitis B
yang memiliki kerabat sedarah didiagnosis dengan kanker hati memiliki
resiko lebih tinggi terkena kanker hati. Mereka harus dievaluasi dan
dimonitor secara teratur oleh dokter ahli penyakit hati (hepatologis).
Saya mengalami hepatitis setelah bepergian ke negara tetangga. Apakah saya mengalami kerusakan hati?
Terdapat banyak virus
hepatitis, seperti virus hepatitis A, yang menyebar dengan makan makanan yang
terkontaminasi. Virus hepatitis menyebabkan kerusakan hati jangka pendek dimana
hati akan memperbaiki dirinya sendiri dan tidak ada kerusakan lebih lanjut
terjadi. Terdapat juga banyak virus lain yang tidak spesifik menyerang hati
tetapi bisa menyebabkan infeksi hati ringan jangka pendek, seperti virus
dengue.
Ayah saya menderita kanker usus besar. Sekarang dia memiliki kanker hati. Mengapa dia memiliki dua kanker?
Source : Singapore Health Service Pte Ltd